Dasar – Dasar Teori Von Thunnen
Teori Von Thunen telah mulai dikenal sejak abad ke 19. Teori Von Thunen menjelaskan mengenai ekonomi keruangan (spatial economics), yang menghubungkan teori ekonomi keruangan dengan teori sewa (theory of rent) yang membuat model analisis dasar dari hubungan antara pasar, produksi, dan jarak.
Teorinya mencoba untuk menerangkan berbagai jenis pertanian dalam arti luas yang berkembang di sekeliling daerah perkotaan yang merupakan pasar komoditi pertanian tersebut. Berdasarkan pengamatan di daerah tempat tinggalnya, berbagai komoditas pertanian diusahakan menurut pola tertentu.
Ia berpendapat bahwa bila suatu laboratorium dapat diciptakan berdasarkan atas tujuh asumsi, maka daerah lokasi jenis pertanian yang berkembang akan mengikuti pola tertentu. Ketujuh asumsi tersebut adalah:
1. Terdapat suatu daerah terpencil yang terdiri atas daerah perkotaan dengan daerah pedalamannya yang merupakan satu-satunya daerah pemasok kebutuhan pokok yang merupakan komoditi pertanian;
2. Daerah perkotaan tersebut merupakan daerah penjumlahan kelebihan produksi daerah pedalaman dan tidak menerima penjualan hasil pertanian dari daerah lain;
3. Daerah pedalaman tidak menjual kelebihan produksinya ke daerah lain, kecuali ke daerah perkotaan tersebut;
4. Daerah pedalaman merupakan daerah berciri sama dan cocok untuk tanaman dan peternakan dataran menengah;
5. Daerah pedalaman dihuni oleh petani yang berusaha untuk mempeoleh keuntungan maksimum dan mampu untuk menyesuaikan hasil tanaman dan peternakannya dengan peemintaan yang terdapat di daerah perkotaan;
6. Satu-satunya angkutan yang terdapat pada waktu itu adalah angkutan darat berupa gerobak yang dihela oleh kuda;
7. Biaya angkutan ditanggung oleh petani dan besarnya sebanding dengan jarak yang ditempuh. Petani mengangkut semua hasil dalam bentuk segar.
Dengan asumsi tersebut maka daerah lokasi berbagai jenis pertanian akan berkembang dalam bentuk lingkaran tidak beraturan yang mengelilingi daerah pertanian.
Teori Von Thunnen dapat dimodifikasi dengan memasukkan unsur sungai yang mengalir melalui daerah perkotaan. Sungai ini memungkinkan pengangkutan dengan biaya yang lebih murah.
Keuntungan yang dicapai oleh petani dengan tiga variabel, yaitu harga penjualan, biaya produksi dan biaya angkutan. Rumus untuk mencari keuntungan :
K = N - (P + A), dengan keterangan :
K : Keuntungan
N : Imbalan yang diterima petani, dihitung atas dasar satuan tertentu
P : Biaya produksi dihitung atas dasar sama dengan N
A : Biaya angkutan
Walaupun teori lokasi Von Thunnen sudah terdapat banyak perubahan bagitu banyak, seperti dikembangkan oelh Greenhut, namun teori ini tetap merupakan pelopor dalam perkembangan teori lokasi.
0 komentar:
Posting Komentar