Kabupaten Banjarnegara yang terletak di Jawa tengah ini mempunyai banyak potensi. Baik dalam bidang pariwisata, pertanian, peternakan, bahkan pertambangan.
1. Potensi Wisata
A. Arung Jeram Sungai Serayu
Wisata ini berada di Sungai Serayu Kabupaten Banjarnegara tepatnya dari Desa Tunggoro ke Desa Singomerto, Kecamatan Sigaluh dengan panjang rute tempuh 12 km dan 15 jeram ekstrim.
Dengan jeram yang sangat deras menjadikan Sungai Serayu menjadi salah satu sungai yang diperhitungkan oleh penghobi olahraga arung jeram di Indonesia.
B. Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau)
Disana terdapat banyak bangunan Candi yang semuanya berlatar belakang Ciwaistis dan mempunyai bentuk arsitektur sederhana dan diperkirakan digunakan mulai abad IX hingga abad XII AD. Candi-candi di Dieng menggunakan nama tokoh pewayangan seperti, Dwarawati, Puntadewa, Arjuna, Gatotkaca, Srikandi, Bima, Puntadewa dan Candi Sembadra.
Di Dieng Plateau juga ada tempat wisata Kawah Sikidang. Karena lubang kepundannya berada di daerah dataran sehingga kawah dapat disaksikan langsung dari bibir kawah. Sampai saat ini kawah Sikidang masih aktif mengeluarkan uap panas dan bau yang khas. Uap panas yang keluar disertai semburan air yang mendidih berwarna kelabu selalu muncul berpindah-pindah dan berlompat-lompat dari satu tempat ke tempat lain seperti seekor Kidang, sehingga dinamai kawah Sikidang.
C. Selain wisata Arung Jeram dan Dieng Plateau, masih banyak lagi potensi wisata. Seperti Kebun Binatang Serulingmas, Waduk Jendral Sudirman, ada juga wisata kuliner seperti dawet ayu, wisata belanja seperti keramik klampok dan batik susukan.
2. Potensi Pertanian
A. Kentang
Tanaman kentang tersebar di 4 kecamatan, yaitu Pejawaran, Batur, Wanayasa, dan Kalibening. Kapasitas produksi kentang Kabupaten Banjarnegara 133.417,5 ton/tahun. Dan luas panen tanaman kentang Kabupaten Banjarnegara 8.434 Ha.
B. Jagung
Jenis Jagung yang di usahakan oleh para Petani ada 2 jenis yaitu Lokal dan komposit Hibrida. Jagung terdapat di 20 Kecamatan Se-Kabupaten Banjarnegara, namun Kecamatan yang memiliki produksi tertinggi adalah Kecamatan Purwonegoro (14.585 ton), Kecamatan Pagentan (13.306,40 ton), Kecamatan Pejawaran (12.901,80 ton) dan Kecamatan Wanayasa (10.897,10 ton).
C. Salak
Buah Salak merupakan salah satu unggulan Kabupaten Banjarnegara. Tanaman salak terdapat di 18 Kecamatan Se-Kabupaten Banjarnegara (kecuali Kec. Rakit dan Kec. Batur), namun Kecamatan yang memiliki produksi tertinggi adalah Kecamatan Madukara (135.958,2 ton), Kecamatan Banjarmangu (26.522,3 ton), Kecamatan Pagentan (18.474,7 ton) dan Kecamatan Sigaluh (5.584,9 ton). Kapasitas produksi salak Kabupaten Banjarnegara 193.662,1 ton / tahun. Jenis Salak ada 2 Macam Yaitu Jenis Lokal dan Pondoh dengan perbandingan jumlah tanaman 50:50 %. Setiap hari produk salak Banjarnegara di kirim ke Jakarta, Jawa Barat dan Surabaya.
3. Potensi Perkebunan
A. Perkebunan Teh
Perkebunan teh diusahakan oleh rakyat tersebar di kecamatan Wanayasa, Kalibening, Pejawaran, dan Karangkobar. Hasil pucuk teh tersebut ditampung oleh PT. Pagilaran di desa Jatilawang, kecamatan Wanayasa dan PT. Jatilawang Sejahtera di desa Grogol, kecamatan Pejawaran.
B. Perkebunan Kopi
Kabupaten Banjarnegara sangat cocok untuk tanaman kopi Arabica. Lokasi perkebunan di Kecamatan Kalibening, Wanayasa, Karangkobar yang termasuk daerah dataran tinggi.
4. Peternakan
A. Peternakan Sapi Potong
Lokasi penyebaran sapi potong terdapat di seluruh Kecamatan di Banjarnegara, dengan tingkat populasi ternak sapi potong tertinggi di Kec. Wanayasa 8.047 ekor, Kec. Kalibening 5.593 ekor, Kec. Karangkobar 4.678 ekor dan Kec. Bawang 3.188 ekor. Total populasi ternak sapi potong di Kabupaten Banjarnegara 40.426 ekor, dengan didukung oleh 21.782 Ha pengahasil hijauan makanan ternak (HMT) dan 40.237 Ha limbah pertanian.
- Peternakan Kambing
Kecamatan Banjarmangu mungkin bisa dijuluki dengan kecamatan kambing karena enam dari tiga belas desa yang ada di kecamatan ini jumlah populasi kambingnya melebihi jumlah penduduknya. Dari keenam desa tersebut yang paling menonjol adalah desa Pagerpelah. Dengan luas wilayah 402,4 hektar, desa yang berada diantara Sungai Urang dan Ragajaya, Pagerpelah memiliki jumlah penduduk 2078. Dan kambing yang ada mencapai 3753 ekor. Ini berarti jumlah kambing hampir dua kali lipat dari jumlah penduduk.
5. Pertambangan
1. Marmer 4. Batu lempeng
2. Feldspar (metasedimen) 5. Batu Granit
3. Trass (untuk pembuatan semen)
Sebenarnya masih banyak potensi yang dimiliki Kabupaten Banjarnegara. Namun tidak banyak orang yang mengetahui potensi tersebut. Hal tersebut dikarenakan kurangnya sosialisasi pemerintah dan warga Banjarnegara itu sendiri. Selain itu potensi potensi yang dimiliki juga tidak dijaga dan dikembangkan dengan baik. Banyak tempat wisata yang sudah tak terawat, sudah tidak ada yang memerhatikannya lagi, sehingga sepi pengunjung. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap potensi alam Banjarnegara adalah persoalan yang utama.
Permasalahan kabupaten Banjarnegara yang lain adalah masih kurangnya fasilitas – fasilitas yang mendukung dan memadai. Sebagai contoh adalah minimnya pusat perbelanjaan, sehingga banyak masyarakat lebih suka berbelanja di luar kota yang lebih lengkap dan lebih prestis.
Infrastruktur yang lain pun masih banyak yang perlu diperhatikan. Sebagai contoh jalan raya penghubung Purbalingga dan Banjarnegara yang berlubang dan masih perlu banyak perbaikan. Lampu – lampu jalan pun banyak yang tidak berfungsi dengan baik, dan lain-lain.
Pedagang Kaki Lima juga menambah ketidaktertiban Kabupaten Banjarnegara. Biasanya PKL berjualan di pinggir-pinggir jalan atau di trotoar sehingga menghalangi para pengguna jalan atau pejalan kaki. Selain itu dengan banyaknya pedagang kaki lima tersebut membuat sampah-sampah bertebaran membuat kesan Banjarnegara yang dulu sebagai kota adipura terkesan jorok dan kotor. Sehingga, sekali lagi perhatian pemerintah dan kesadaran masyarakat Kabupaten Banjarnegara perlu ditingkatkan untuk Banjarnegara yang lebih maju.
Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar