Rabu, 04 April 2012

Analisis Crosstab

Diposting oleh nuratnamukti di 23.40


1.        Definisi dan Konsep dari Analisis Crosstab
Analisis crosstab adalah suatu metode analisis berbentuk tabel, dimana menampilkan tabulasi silang atau tabel kontingensi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengetahui apakah ada korelasi atau hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Singkatnya, analisis crosstab merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke dalam suatu matriks. Tabel yang dianalisis di sini adalah hubungan antara variabel dalam baris dengan variabel dalam kolom.
Crosstabs (Tabulasi Silang) merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke dalam suatu matriks.  Hasil tabulasi silang disajikan ke dalam suatu tabel dengan variabel yang tersusun sebagai kolom dan baris. Crosstabs ini mudah dipahami karena menyilangkan dua variabel dalam satu tabel.
Crosstabs dilihat dari beberapa metode uji yang digunakan yaitu berupa
·         uji chi-squre test untuk mengetahui hubungan antara baris dan kolom
·         uji directional measures untuk mengetahui kesetaraan antar hubungan variabel.
·         Uji tatistic measures untuk mengetahui hubungan setara berdasarkan chi-square.
·         Uji contingency tatistict untuk mengetahui koefisien kontingensi korelasi antar dua variabel.
·         Uji lambda Berfungsi merefleksikan reduksi pada error bilamana value-value dari suatu variabel digunakan untuk memprediksi value-value dari variabel lain.
·         Uji Phi dan Cramer’s V: Untuk menghitung koefisien phi dan varian cramer.
·         Uji Goodman dan Kruskal tau Digunakan untuk membandingkan probabilitas error dari dua situasi.
Uji hipotesis yang dilakukan adalah :
Ho = tidak ada hubungan antara baris dan kolom
H1 = ada hubungan antara baris dan kolom

2.       Kegunaan Analisis Crosstab dalam Perencanaan
Secara umum, dalam analisis crosstab variabel-variabel dipaparkan dalam satu tabel dan berguna untuk :
a.    Menganalisis hubungan-hubungan antar variabel yang terjadi.
b.   Melihat bagaimana kedua atau beberapa variabel berhubungan.
c.    Mengatur data untuk keperluan analisis tatistic.
d.   Untuk mengadakan kontrol terhadap variabel tertentu sehingga dapat dianalisis ada tidaknya hubungan.
Analisis crosstab ini juga diperlukan dalam hal perencanaan wilayah dan kota. Yaitu secara umum adalah untuk mengetahui hubungan sebab – akibat dari suatu peristiwa yang terjadi. Misalnya untuk mencari apakah berpengaruh atau tidak suatu kepadatan penduduk dengan jumlah sarana atau prasarana yang ada di suatu kota. Untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh tersebut, dapat digunakan analisis crosstab (tabulasi silang). Atau untuk menganalisis masalah kependudukan. Sebagai contoh, pendapatan masyarakat dengan kecenderungan masyarakat tersebut berbelanja, dan sebagainya.

3.       Data dan Jenis Data yang Dibutuhkan
Berikut adalah data yang akan diangkat sebagai contoh kasus dalam analisis crosstab. Yaitu data mengenai kepadatan penduduk kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, dengan fasilitas kesehatan yang tersedia di kecamatan tersebut pada tahun 2010. Jadi di sini, akan dicari keterkaitan antara kepadatan penduduk, apakah akan berpengaruh pada jumlah fasilitas kesehatan yang ada di daerah tersebut. Fasilitas kesehatan yang akan diambil sebagai contoh kasus adalah jumlah puskesmas dan apotek.

Tabel Kepadatan Penduduk dan Jumlah Fasilitas Kesehatan
di Kabupaten Banjarnegara Tehun 2010
Kecamatan
Kepadatan
Jumlah Puskesmas
Jumlah Apotek
Susukan           
Tidak Padat
2
1
Klampok           
Padat
2
5
Mandiraja         
Cukup Padat
2
4
Purwonegoro        
Cukup Padat
2
3
Bawang            
Cukup Padat
2
3
Banjarnegara        
Padat
2
11
Pagedongan        
Tidak Padat
1
0
Sigaluh           
Cukup Padat
2
1
Madukara          
Cukup Padat
2
1
Banjarmang        
Cukup Padat
2
1
Wanadadi          
Cukup Padat
2
2
Rakit             
Padat
2
1
Punggelan         
Padat
2
1
Karangkobar        
Padat
1
1
Pagentan          
Cukup Padat
2
0
Pejawaran         
Tidak Padat
1
0
Batur             
Cukup Padat
2
1
Wanayasa          
Tidak Padat
2
0
Kalibening        
Tidak Padat
1
1
Pandanarum        
Tidak Padat
1
0

Data – data di atas agar menjadi informasi yang dapat membantu perencanaan ke depannya, maka diperlukan analisis data sesuai dengan kebutuhan. Di sini, akan dicari keterkaitan antara kepadatan penduduk dengan jumlah fasilitas, sehingga analisis yang digunakan adalah analisis crosstab. Berikut adalah tahapan – tahapan analisis crosstab.

4.      Tahapan Analisis
1.        Membuka program SPSS
Klik start g SPSS for windows
2.       Isi variabel pada lembar kerja variable view
3.       Masukkan data ke dalam data view sesuai dengan data yang telah tersedia yang akan dianalisis.
4.      Klik analyze, lalu descriptive statistic, selanjutnya pilih crosstabs.
5.       Pilih variabel yang akan dianalisis. Kelompokkan dalam kotak row dan kotak column. Perbedaan antara kotak row dan kotak column adalah isi dari data tersebut. Data yang dimasukkan dalam row adalah data yang varibelnya sebagai penyebab, dan column yang variabelnya sebagai akibat. Jadi, misalnya kepadatan penduduk diletakkan dalam row, dan jumlah fasilitas kesehatan (puskesmas dan apotek) dikategorikan dalam column.
6.      Setelah itu klik statistic, lalu beri tanda cek untuk opsion yang akan keluar pada output. Pilih chi-square, alu pada nominal, pilih semua (Contingensy coefficient, Phi and Cramer’s V, Lambda, an Uncertainty coefficient) klik continue, lalu OK.
7.       Klik OK, sehingga muncul output hasil analisis

8.      Penjelasan dari Output yang Dilakukan
Pada output akan dihasilkan keluaran dari apa yang kita pilih untuk analisis. sehingga muncul beberapa kotak. Dari setiap tabel dapat ditarik kesimpulannya masing – masing sesuai dengan jenis analisisnya.
Setelah itu kemudian dilakukan pengembilan keputusan. Pengembilan keputusan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
  1. Berdasarkan perbandingan nilai Chi Square (X2) dengan nilai X2 pada tabel, yaitu dengan kategori sebagai berikut :
Jika nilai Chi Square hitung lebih dari nilai Chi Square tabel maka Ho diterima, yang berarti tidak ada hubungan antara dua variabel yang diteliti.
Jika nilai Chi Square hitung lebih kecil dari nilai Chi Square tabel maka H0 ditolak atau dengan kata lain berarti ada hubungan antara dua variabel yang diteliti.
  1. Berdasarkan nilai probabilitas dengan kategori sebagai berikut :
Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima
Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak.

4 komentar:

devea mengatakan...

terimakasih ilmunya :)

duabelasipa5 mengatakan...

thankss

haki_personal mengatakan...

mohon pencerahannya guru...bagaimana halnya kalo crosstab ini diujikan menggunakan kappa? terimakasih

Unknown mengatakan...

Hallo teori crosstabs ini sumbernya dari mana ya? Thx

Posting Komentar

Rabu, 04 April 2012

Analisis Crosstab

Diposting oleh nuratnamukti di 23.40


1.        Definisi dan Konsep dari Analisis Crosstab
Analisis crosstab adalah suatu metode analisis berbentuk tabel, dimana menampilkan tabulasi silang atau tabel kontingensi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengetahui apakah ada korelasi atau hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Singkatnya, analisis crosstab merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke dalam suatu matriks. Tabel yang dianalisis di sini adalah hubungan antara variabel dalam baris dengan variabel dalam kolom.
Crosstabs (Tabulasi Silang) merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke dalam suatu matriks.  Hasil tabulasi silang disajikan ke dalam suatu tabel dengan variabel yang tersusun sebagai kolom dan baris. Crosstabs ini mudah dipahami karena menyilangkan dua variabel dalam satu tabel.
Crosstabs dilihat dari beberapa metode uji yang digunakan yaitu berupa
·         uji chi-squre test untuk mengetahui hubungan antara baris dan kolom
·         uji directional measures untuk mengetahui kesetaraan antar hubungan variabel.
·         Uji tatistic measures untuk mengetahui hubungan setara berdasarkan chi-square.
·         Uji contingency tatistict untuk mengetahui koefisien kontingensi korelasi antar dua variabel.
·         Uji lambda Berfungsi merefleksikan reduksi pada error bilamana value-value dari suatu variabel digunakan untuk memprediksi value-value dari variabel lain.
·         Uji Phi dan Cramer’s V: Untuk menghitung koefisien phi dan varian cramer.
·         Uji Goodman dan Kruskal tau Digunakan untuk membandingkan probabilitas error dari dua situasi.
Uji hipotesis yang dilakukan adalah :
Ho = tidak ada hubungan antara baris dan kolom
H1 = ada hubungan antara baris dan kolom

2.       Kegunaan Analisis Crosstab dalam Perencanaan
Secara umum, dalam analisis crosstab variabel-variabel dipaparkan dalam satu tabel dan berguna untuk :
a.    Menganalisis hubungan-hubungan antar variabel yang terjadi.
b.   Melihat bagaimana kedua atau beberapa variabel berhubungan.
c.    Mengatur data untuk keperluan analisis tatistic.
d.   Untuk mengadakan kontrol terhadap variabel tertentu sehingga dapat dianalisis ada tidaknya hubungan.
Analisis crosstab ini juga diperlukan dalam hal perencanaan wilayah dan kota. Yaitu secara umum adalah untuk mengetahui hubungan sebab – akibat dari suatu peristiwa yang terjadi. Misalnya untuk mencari apakah berpengaruh atau tidak suatu kepadatan penduduk dengan jumlah sarana atau prasarana yang ada di suatu kota. Untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh tersebut, dapat digunakan analisis crosstab (tabulasi silang). Atau untuk menganalisis masalah kependudukan. Sebagai contoh, pendapatan masyarakat dengan kecenderungan masyarakat tersebut berbelanja, dan sebagainya.

3.       Data dan Jenis Data yang Dibutuhkan
Berikut adalah data yang akan diangkat sebagai contoh kasus dalam analisis crosstab. Yaitu data mengenai kepadatan penduduk kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, dengan fasilitas kesehatan yang tersedia di kecamatan tersebut pada tahun 2010. Jadi di sini, akan dicari keterkaitan antara kepadatan penduduk, apakah akan berpengaruh pada jumlah fasilitas kesehatan yang ada di daerah tersebut. Fasilitas kesehatan yang akan diambil sebagai contoh kasus adalah jumlah puskesmas dan apotek.

Tabel Kepadatan Penduduk dan Jumlah Fasilitas Kesehatan
di Kabupaten Banjarnegara Tehun 2010
Kecamatan
Kepadatan
Jumlah Puskesmas
Jumlah Apotek
Susukan           
Tidak Padat
2
1
Klampok           
Padat
2
5
Mandiraja         
Cukup Padat
2
4
Purwonegoro        
Cukup Padat
2
3
Bawang            
Cukup Padat
2
3
Banjarnegara        
Padat
2
11
Pagedongan        
Tidak Padat
1
0
Sigaluh           
Cukup Padat
2
1
Madukara          
Cukup Padat
2
1
Banjarmang        
Cukup Padat
2
1
Wanadadi          
Cukup Padat
2
2
Rakit             
Padat
2
1
Punggelan         
Padat
2
1
Karangkobar        
Padat
1
1
Pagentan          
Cukup Padat
2
0
Pejawaran         
Tidak Padat
1
0
Batur             
Cukup Padat
2
1
Wanayasa          
Tidak Padat
2
0
Kalibening        
Tidak Padat
1
1
Pandanarum        
Tidak Padat
1
0

Data – data di atas agar menjadi informasi yang dapat membantu perencanaan ke depannya, maka diperlukan analisis data sesuai dengan kebutuhan. Di sini, akan dicari keterkaitan antara kepadatan penduduk dengan jumlah fasilitas, sehingga analisis yang digunakan adalah analisis crosstab. Berikut adalah tahapan – tahapan analisis crosstab.

4.      Tahapan Analisis
1.        Membuka program SPSS
Klik start g SPSS for windows
2.       Isi variabel pada lembar kerja variable view
3.       Masukkan data ke dalam data view sesuai dengan data yang telah tersedia yang akan dianalisis.
4.      Klik analyze, lalu descriptive statistic, selanjutnya pilih crosstabs.
5.       Pilih variabel yang akan dianalisis. Kelompokkan dalam kotak row dan kotak column. Perbedaan antara kotak row dan kotak column adalah isi dari data tersebut. Data yang dimasukkan dalam row adalah data yang varibelnya sebagai penyebab, dan column yang variabelnya sebagai akibat. Jadi, misalnya kepadatan penduduk diletakkan dalam row, dan jumlah fasilitas kesehatan (puskesmas dan apotek) dikategorikan dalam column.
6.      Setelah itu klik statistic, lalu beri tanda cek untuk opsion yang akan keluar pada output. Pilih chi-square, alu pada nominal, pilih semua (Contingensy coefficient, Phi and Cramer’s V, Lambda, an Uncertainty coefficient) klik continue, lalu OK.
7.       Klik OK, sehingga muncul output hasil analisis

8.      Penjelasan dari Output yang Dilakukan
Pada output akan dihasilkan keluaran dari apa yang kita pilih untuk analisis. sehingga muncul beberapa kotak. Dari setiap tabel dapat ditarik kesimpulannya masing – masing sesuai dengan jenis analisisnya.
Setelah itu kemudian dilakukan pengembilan keputusan. Pengembilan keputusan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
  1. Berdasarkan perbandingan nilai Chi Square (X2) dengan nilai X2 pada tabel, yaitu dengan kategori sebagai berikut :
Jika nilai Chi Square hitung lebih dari nilai Chi Square tabel maka Ho diterima, yang berarti tidak ada hubungan antara dua variabel yang diteliti.
Jika nilai Chi Square hitung lebih kecil dari nilai Chi Square tabel maka H0 ditolak atau dengan kata lain berarti ada hubungan antara dua variabel yang diteliti.
  1. Berdasarkan nilai probabilitas dengan kategori sebagai berikut :
Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima
Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak.

4 komentar on "Analisis Crosstab"

devea on 23 September 2016 pukul 06.30 mengatakan...

terimakasih ilmunya :)

duabelasipa5 on 12 Juli 2017 pukul 10.11 mengatakan...

thankss

haki_personal on 6 Juli 2018 pukul 14.36 mengatakan...

mohon pencerahannya guru...bagaimana halnya kalo crosstab ini diujikan menggunakan kappa? terimakasih

Unknown on 19 Januari 2021 pukul 02.01 mengatakan...

Hallo teori crosstabs ini sumbernya dari mana ya? Thx

Posting Komentar

 

live and life Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea