1.
Definisi
dan Konsep dari Analisis Crosstab
Analisis crosstab
adalah suatu metode analisis berbentuk tabel, dimana menampilkan tabulasi
silang atau tabel kontingensi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengetahui apakah ada korelasi atau hubungan antara satu variabel dengan
variabel yang lain. Singkatnya, analisis crosstab merupakan metode untuk
mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke dalam suatu matriks. Tabel
yang dianalisis di sini adalah hubungan antara variabel dalam baris dengan
variabel dalam kolom.
Crosstabs
(Tabulasi Silang) merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang
berbeda ke dalam suatu matriks. Hasil
tabulasi silang disajikan ke dalam suatu tabel dengan variabel yang tersusun
sebagai kolom dan baris. Crosstabs ini mudah dipahami karena menyilangkan dua
variabel dalam satu tabel.
Crosstabs dilihat dari beberapa metode uji
yang digunakan yaitu berupa
·
uji chi-squre
test untuk mengetahui hubungan antara baris dan kolom
·
uji directional
measures untuk mengetahui kesetaraan antar hubungan variabel.
·
Uji tatistic
measures untuk mengetahui hubungan setara berdasarkan chi-square.
·
Uji contingency
tatistict untuk mengetahui koefisien kontingensi korelasi antar dua
variabel.
·
Uji
lambda Berfungsi merefleksikan reduksi pada error bilamana value-value dari
suatu variabel digunakan untuk memprediksi value-value dari variabel lain.
·
Uji
Phi dan Cramer’s V: Untuk menghitung koefisien phi dan varian cramer.
·
Uji Goodman
dan Kruskal tau Digunakan untuk membandingkan probabilitas error dari dua situasi.
Uji hipotesis yang
dilakukan adalah :
Ho = tidak ada
hubungan antara baris dan kolom
H1 =
ada hubungan antara baris dan kolom
2.
Kegunaan
Analisis Crosstab dalam Perencanaan
Secara
umum, dalam analisis crosstab
variabel-variabel dipaparkan dalam satu tabel dan berguna untuk :
a. Menganalisis hubungan-hubungan antar variabel yang
terjadi.
b. Melihat bagaimana kedua atau beberapa variabel
berhubungan.
c. Mengatur data untuk keperluan analisis tatistic.
d. Untuk mengadakan kontrol terhadap variabel tertentu
sehingga dapat dianalisis ada tidaknya hubungan.
Analisis crosstab ini juga diperlukan dalam hal
perencanaan wilayah dan kota. Yaitu secara umum adalah untuk mengetahui
hubungan sebab – akibat dari suatu peristiwa yang terjadi. Misalnya untuk
mencari apakah berpengaruh atau tidak suatu kepadatan penduduk dengan jumlah
sarana atau prasarana yang ada di suatu kota. Untuk melihat ada atau tidaknya
pengaruh tersebut, dapat digunakan analisis crosstab (tabulasi silang). Atau
untuk menganalisis masalah kependudukan. Sebagai contoh, pendapatan masyarakat
dengan kecenderungan masyarakat tersebut berbelanja, dan sebagainya.
3.
Data
dan Jenis Data yang Dibutuhkan
Berikut adalah data yang akan diangkat sebagai contoh
kasus dalam analisis crosstab. Yaitu data mengenai kepadatan penduduk kecamatan
di Kabupaten Banjarnegara, dengan fasilitas kesehatan yang tersedia di
kecamatan tersebut pada tahun 2010. Jadi di sini, akan dicari keterkaitan
antara kepadatan penduduk, apakah akan berpengaruh pada jumlah fasilitas
kesehatan yang ada di daerah tersebut. Fasilitas kesehatan yang akan diambil
sebagai contoh kasus adalah jumlah puskesmas dan apotek.
Tabel Kepadatan Penduduk dan Jumlah Fasilitas Kesehatan
di Kabupaten Banjarnegara Tehun 2010
Kecamatan
|
Kepadatan
|
Jumlah
Puskesmas
|
Jumlah
Apotek
|
Susukan
|
Tidak Padat
|
2
|
1
|
Klampok
|
Padat
|
2
|
5
|
Mandiraja
|
Cukup Padat
|
2
|
4
|
Purwonegoro
|
Cukup Padat
|
2
|
3
|
Bawang
|
Cukup Padat
|
2
|
3
|
Banjarnegara
|
Padat
|
2
|
11
|
Pagedongan
|
Tidak Padat
|
1
|
0
|
Sigaluh
|
Cukup Padat
|
2
|
1
|
Madukara
|
Cukup Padat
|
2
|
1
|
Banjarmang
|
Cukup Padat
|
2
|
1
|
Wanadadi
|
Cukup Padat
|
2
|
2
|
Rakit
|
Padat
|
2
|
1
|
Punggelan
|
Padat
|
2
|
1
|
Karangkobar
|
Padat
|
1
|
1
|
Pagentan
|
Cukup Padat
|
2
|
0
|
Pejawaran
|
Tidak Padat
|
1
|
0
|
Batur
|
Cukup Padat
|
2
|
1
|
Wanayasa
|
Tidak Padat
|
2
|
0
|
Kalibening
|
Tidak Padat
|
1
|
1
|
Pandanarum
|
Tidak Padat
|
1
|
0
|
Data – data di atas agar menjadi informasi yang dapat
membantu perencanaan ke depannya, maka diperlukan analisis data sesuai dengan
kebutuhan. Di sini, akan dicari keterkaitan antara kepadatan penduduk dengan
jumlah fasilitas, sehingga analisis yang digunakan adalah analisis crosstab.
Berikut adalah tahapan – tahapan analisis crosstab.
4.
Tahapan
Analisis
1.
Membuka program
SPSS
Klik start g SPSS for windows
2. Isi variabel pada lembar kerja variable view
3. Masukkan data ke dalam data view sesuai dengan data yang
telah tersedia yang akan dianalisis.
4. Klik analyze, lalu descriptive statistic, selanjutnya
pilih crosstabs.
5. Pilih variabel yang akan dianalisis. Kelompokkan dalam
kotak row dan kotak column. Perbedaan antara kotak row dan kotak column adalah
isi dari data tersebut. Data yang dimasukkan dalam row adalah data yang
varibelnya sebagai penyebab, dan column yang variabelnya sebagai akibat. Jadi,
misalnya kepadatan penduduk diletakkan dalam row, dan jumlah fasilitas
kesehatan (puskesmas dan apotek) dikategorikan dalam column.
6. Setelah itu klik statistic, lalu beri tanda cek untuk
opsion yang akan keluar pada output. Pilih chi-square, alu pada nominal, pilih
semua (Contingensy coefficient, Phi and Cramer’s V, Lambda, an Uncertainty
coefficient) klik continue, lalu OK.
7. Klik OK, sehingga muncul output hasil analisis
8.
Penjelasan
dari Output yang Dilakukan
Pada output akan dihasilkan keluaran dari apa yang kita
pilih untuk analisis. sehingga muncul beberapa kotak. Dari setiap tabel dapat
ditarik kesimpulannya masing – masing sesuai dengan jenis analisisnya.
Setelah
itu kemudian dilakukan pengembilan keputusan. Pengembilan keputusan dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu :
- Berdasarkan perbandingan nilai Chi Square (X2) dengan nilai X2 pada tabel, yaitu
dengan kategori sebagai berikut :
Jika nilai Chi
Square hitung lebih dari nilai Chi Square tabel maka Ho diterima,
yang berarti tidak ada hubungan antara dua variabel yang diteliti.
Jika nilai Chi Square
hitung lebih kecil dari nilai Chi Square tabel maka H0 ditolak atau
dengan kata lain berarti ada hubungan antara dua variabel yang diteliti.
- Berdasarkan nilai probabilitas dengan kategori
sebagai berikut :
Jika nilai
probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima
Jika nilai
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak.
4 komentar:
terimakasih ilmunya :)
thankss
mohon pencerahannya guru...bagaimana halnya kalo crosstab ini diujikan menggunakan kappa? terimakasih
Hallo teori crosstabs ini sumbernya dari mana ya? Thx
Posting Komentar