Celana bahan. Agak ambigu sebenarnya. Celana bahan, bisa berarti celana bahan katun, celana bahan drill, celana bahan oxford, bahkan celana bahan jeans. Saya ingat saat pertama kali masuk ke dunia kampus, pada ospek senior yang kadang suka teriak - teriak berkata gini, "Yang cowok pake kemeja putih lengan panjang, yang cowok pake celana bahan!" Lalu banyak dari teman-teman saya yang nyeletuk, "Ini juga celana bahan, bahan jeans.."
Haha, benar juga.. Jadi apa yang harus dikatakan untuk menyebutkan celana yang dimaksud? Yah, sebenarnya pada intinya, celan bahan atau celana kain adalah celana yang berbahan bukan jeans, celana formal untuk acara-acara tertentu, atau celana yang biasa dipakai bapak-bapak pergi ke kantor, yang tidak membentuk bentuk kakinya, you know what i mean lah..
Sepertinya hampir semua anak muda zaman sekarang memakai celana jeans. Setuju kan?
Tapi ada 'kaum' yang berbeda, biasanya tidak memakai celana jeans, tapi celana bahan atau celana kain untuk kegiatannya sehari-hari. Ditambah lagi, celananya itu di atas mata kaki (tidak isbal), ya sesuai sunnah Rasul. Yah memang ada juga ikhwan yang kerap menggunakan celana jeans. Wallahu'alam. Malah ngomongin ikhwan ya ini, hehee..
Tapi ya sejatinya, kalau ada cowok pakai celana bahan di saat teman-teman lainnya memakai celana jeans, perlu dipertanyakan! Yang pertama, apakah dia seorang ikhwan (apalagi kalau celananya cingkrang), yang kedua apakah celana jeans-nya sedang dicuci? hehee..
Hingga suatu sore, saya menghadiri acara buka bersama teman-teman kelas di sekolah dulu. Sudah beberapa tahun kita berpisah, ketika bertemu kembali, pasti banyak perubahan-perubahan yang terlihat. Ada seorang teman yang dulu biasa aja sekarang tambah jadi anak gaul, yang dulu bawa motor jadi bawa mobil, yang dulu ngomongnya nyong kowe sekarang jadi gue lo, yang dulu belum memakai jilbab sekarang memakai jilbab, yang dulu pakai sepatu balet sekarang memakai wedges dan semacamnya. Namun ada satu hal yang membuat saya penasaran. Ada dua teman cowok yang memakai celana bahan, padahal sewaktu sekolah dulu mereka biasa memakai celana jeans. Haha, sebenarnya biasa saja sih, cuma penasaran aja, haha..
Saya ingat sewaktu masih di Semarang seorang kakak tingkat bercerita tentang temannya yang dulu anak nakal sekarang jadi ikhwan, saya jadi terpikir, sepertinya belum ada teman saya yang berubah sedemikian itu, haha..
Akhirnya saya sms ke kakak tingkat saya itu, "Mbak, temen inung ada dua yang pake celana bahaan! hahaa.."
Dia langsung balas smsnya, "Paling baru beli tuh nung, celananya di atas mata kaki nggak?"
Pertanyaan yang tepat. Sayangnya celana bahan mereka tidak di atas mata kaki. Lalu mereka datang menghampiri kami satu per satu. Seperti biasa, tradisi bersalam - salaman. Ku perhatikan mereka berdua. Tak usah suudzon, saya memperhatikan biasa doang kok, cuma liatin aja, haha.. Yang satu ternyata sudah tidak salaman dengan lawan jenis. Waah indikasi ikhwan yang kedua (setelah celana bahan) hahaa..
Namun sayang, teman yang satunya luput dari perhatian saya, tapi seingat saya di awal pertemua dia masih mau bersalaman dengan teman perempuan.
Ah, memang celana bahan tidak selalu mengindikasikan si pemakainya itu ikhwan ya? hahaa..
Undip Resmikan Student Center Mendjadi Kawasan Tanpa Rokok
8 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar