Sabtu, 11 Februari 2012

Peluang Menulis Nih

Diposting oleh nuratnamukti di 13.40 0 komentar
Deadline: 22 Februari 2012 
Syarat dan Ketentuan:
1.     Terbuka untuk  umum dan anggota Writing Revolution.
2.     Tema: “HANGAT DEKAPAN CINTA IBU”. 
3.     Merupakan kisah nyata yang ditulis dengan gaya bercerita (narasi) yang mengalir dan indah (boleh memasukan dialog). Berisi tentang kerinduan kenangan-kenangan indah bersama ibu, momentum paling berkesan, dan hangatnya kasih sayangnya.
4.     Setiap peserta hanya boleh mengikutkan 1 tulisan.
5.     Panjang tulisan dengan judul maksimal 750 kata atau 3 halaman spasi 2 (ganda), jenis huruf Times New Roman ukuran 12. 
6.      Tulis biodata di bagian akhir tulisan maksimal 100 kata.
7.     Tulisan dikirim dalam LAMPIRKAN FILE (Attach File) ke email:Antologi_WR@yahoo.co.id
8.     Tulis di judul email: Event WR Publishing: JUDUL TULISAN-Nama Penulis.
9.     Sebarkan informasi ini sebanyak-banyaknya di FB dan Blog kamu.
10.    Koordinator: Rurin Kurniati.
Penghargaan:
§  Lima tulisan terpilih mendapatkan beasiswa SMCO (Sekolah Menulis Cerpen Online) Writing Revolution.
§  50 tulisan terpilih akan dibukukan yang diterbitkan oleh WR Publishing yang akan dipasarkan ke toko buku besar di seluruh Indonesia.
§  50% royalti buku ini untuk para penulis, 40% akan disumbangkan kepada para wanita lansia di sejumlah panti jompo, sedangkan 10% lainnya untuk beasiswa menulis di Writing Revolution. Laporan penjualan buku akan diumumkan secara transfaran.

Sponsor
§  Sponsor  event  ini adalah: Sekolah Menulis Cerpen Online (SMCO).

Info SMCO lebih lengkap silakan klik di sini.
Selamat mencoba :) 

Jumat, 10 Februari 2012

Tiga Hewan Ini yang Mengisi Hidupku :) #1

Diposting oleh nuratnamukti di 21.15 0 komentar
Maaf ya kalau judulnya agak sedikit lebay.. hehee..
Ok, di sini seperti biasa aku akan memulai bercerita. Yup, tentang tiga hewan tersebut. Mungkin kata 'mengisi' memang sedikit berlebihan. Tapi bukannya judul suatu tulisan harus yang menarik? hehe.. Entahlah, judul tersebut menarik atau tidak bagi pembaca, maklum belum saya kasih tali, jadi ngga bisa narik deh, hehee..
ok, let's back to the topic.
Jujur, aku bukan termasuk orang yang phobia sama hewan tertentu. Jadi inget sama temenku yang bener - bener takut sama cacing, sampai - sampai jarak 2 meter pun nggak mau mendekat. Adalagi yang takut sama cicak, dia nggak bakal tidur di kamarnya kalau di kamanrnya itu ada cicak, bisa - bisa dia setiap malam teriak - teriak yang masyaallah kerasnya bikin heboh satu kampung. Kalo aku ngga takut hewan sih, cuma mungkin kadang jijik, atau kaget jika tiba-tiba  muncul, jadi teriak - teriak, dan kesannya seperti takut (padahal engga deh, swear! :p). Aku juga bukan tipe penyayang binatang yang fanatik banget, bahkan sampai rela ngga makan buat beli makanan hewan peliharaannya. Ya, standar lah.. aku sayang binatang juga walaupun kadang males ngurusin hehe.. Jadi ingat, dulu pas baru aja beli aquarium.. Ugh, aku langsung beli ikan, ikan koki, ikan koi, ikan apalah lupa namanya, bahkan beli penyu juga untuk menghiasi aquarium kotak yang imut itu.. Tapi begitulah, karena mungkin ngga benar - benar cinta sepenuh hati ya, jadi nggak berlangsung lama, ikan - ikan itu mati. hehe..
Ya, jadi begitulah, aku dan hewan itu biasa aja, ngga ada hubungan khusus #lho
Ok, langsung to the point..
Hewan yang pertama adalah AYAM !!
There's nothing special with this animal. wild? oh, of course no! Cute? Oh, i don't think so. Disguisting? Uhmmm, maybe sometimes, hehe..
Jadi gini, aku itu emang orangnya jijikan gitu.. Paling ngga suka sama sesuatu yang menjijikkan, kotor, atau semacamnya lah. Tapi ini ngga jamin kalau kamar ku juga kinclong ya, hehe.. 
Kebetulan semester 2 kemarin, ada mata kuliah Geologi Lingkungan, dimana terdapat tugas besar yang dikerjakan dalam waktu satu semester. Jadi dalam satu semester tersebut aku memang sering berhubungan dengan temanku ini, namanya Yanti (nama samaran, hehee). Jadi hampir setiap hari pula aku berkunjung ke kos-kosannya. Dan, you know what? ibu kosnya itu memelihara ayam. Mana ayamnya banyak banget, suka (maaf) nelek di sembarang tempat. Bahkan pernah beberapa kali, dia nelek di jok motor temanku, hahaa.. Jadi setiap aku ke sana, pastii kau lompat - lompat, mecari titik - titik yang tidak terjamah oleh kotoran ayam itu (ingat pernyataanku di atas, aku jijik-an). Terus aku pasti menutup hidungku dengan ujung jilbabku agar syaraf - syaraf penciumanku tidak mendeteksi adanya bau aneh, antara bau kotoran ayam, bau makanan ayam, dan bau badanku sendiri. Tapi aku benar-benar heran, kenapa teman-temanku yang lain biasa aja ya.. Jadi setiap aku ke kos Yanti, ritual itu pasti aku lakukan. Dan setiap itu juga aku ditertawakan sama teman - temanku, hufft. Setelah lulus semester 2 ku, alhamdulillah, aku jarang mengalami pergolakan ku terhadap ayam lagi, ya karena tugas Geologi Lingkunganku sudah selesai, sehingga sudah tidak sering berkunjung ke kos Yanti, hehe.. Namun, ternyata pengalaman buruk mengenai ayam tak berhenti sampai di situ saja. 
Waktu itu adalah sore yang cerah di bulan suci Ramadhan. Seperti biasa, agenda - agenda waktu Ramadhan kerap diisi dengan acara buka bersama. Dan sore itu adalah jatahnya buka bersama salah satu organisasi yang aku ikuti di masa perkuliahanku tingkat pertama. Aku waktu itu berangkat bersama temanku, Arfi namanya (lagi - lagi nama samaran) namun membawa motor sendiri - sendiri. Ceritanya panjang bagaimana aku bisa terpaksa membawa motor. Yah, waktu itu aku memang tidak terlalu lihai dalam mengendarai motor. Mungkin karena jarang diasah juga kemampuan tersebur, sejak aku mengalami kecelakaan yang lumayan membuatku trauma mengendarai motor, apalagi bukan motorku. Jadi aku agak deg-degan gitu deh waktu itu. Sebenarnya ngga terlalu jauh posisi awalku dengan tempat buka bersama tersebut, ya sekitar 2,5 kilo (karena aku memutar waktu itu). Jujur waktu itu awalnya di jalan aku deg-degan gitu, berjalan di antara kendaraan - kendaraan lain yang melaju begitu kencang. Tapi aku bertahan dengan gigi dua ku, terkadang sekali - kali ku masukkan gigi tiga juga si kalau sepi, hehe.. Tapi si Arfi yang memang sudah lihai dalam mengendarai moto malah tertawa - tawa melihat cara ku mengendarai motor tersebut. Awas kau! haha.. 
Dan akhirnya, sekitar 3 meter lagi aku sampai di Wisma Ashfaa tempat buka bersama tersebut. 
Alhamdulillah, sebentar lagi sudah sampai. Ucapku dalam hati. Tapi tiba - tiba, terdapat dua makhluk ciptaan Allah berwarna putih berlari melintas hanya sekitar 15 cm di depan ban motorku. Itu ayam. ya AYAM! Ayam itu berlari seenaknya saja di depan aku yang sedang mengendarai motor. Waktu itu yang ada di pikiranku hanya, aku harus menghentikan laju kendaraan ini bagaimana pun caranya. Agar aku tak menabrak ayam itu. Bego banget wooy, tinggal direm dodooool... Oh iya, ide cemerlang! pikirku. Akhirnya aku injakkan rem di kakiku sebelah kiri, tak cukup, aku tekan juga rem di stang sebelah kanan. Seeettt... Akhirnya aku berhenti dan ngga jadi menabrak dua ekor ayam milik tetangga wisa Ashfaa. Yah, walaupun aku agak sebel sama ayam, tapi aku masih menghormati cipataan Allah, jadi aku ngga setega itu mau nabrak ayam, hehe.. Ups, tapi belum selesai teman, ketika aku mengerem, otomatis motor berhenti kan ya. Dan saking leganya kau sampai - sampai aku lupa, aku tidak menurunkan kakiku. Jadi do you know what will happen? Yes, aku teriak, "Aaaaaaa..." dan aku jatuh. 
Tapi herannya waktu itu, aku jatuh dan aku tertawa sama si Arfi itu, ckck.. ya, memang adegan jatuhnya itu lucu banget, hehee.. Mana jatuhnya gara - gara ayam pula, ckck... 
Tapi ternyata teriakanku tadi terdengar sampai dalam rumah. Iya lah, orang posisiku waktu itu paling hanya 2 meter di depan pintu masuk. Dan aku pun dari luar mendengar ikhwan - ikhwan (ikhwan yang datang di acara buka bersama) pada istighfar histeris. Sehingga, Mbak Kiki, yang punya rumah keluar dari pintu samping. Tapi ternyata ngga cuma Mbak Kiki, mereka para ikhwan - ikhwan pun keluar, mungkin mereka penasaran dengan kejadian yang aku alami. jadi beginilah, aku yang ndeprok (duduk tanpa alas) di tanah sambil ketawa ujung - ujungnya jadi tontonan. Dan yang bikin aku lebih sebel nya (dan malunya pasti) adalah kenapa itu ikhwan - ikhwan pada keluar dan nontonin aku?? Bantuin kek, ni aku dan Arfi susah payah ngangkat itu motor, eh mereka nonton aja. Mana tiba - tiba Mbak Kiki nanya, "Kenapa dek?"
Yup, dengan polosnya aku menjawab, "Ada ayaaam mbaaak..."
Sontak Mbak Kiki, dan ikhwan - ikhwan itu ngetawain aku deh. Oke, bagus! Coba bayangkan, diketawain adalah salah sau hal yang au benci, apalagi ini diketawain sama ikhwan, dan diketawain gara - gara ayam.. Tapi iya sih, aku sendiri aja ketawa, gimana mereka yaa, haha. ok fix. Malu banget tuh gw waktu itu, hhaha.. Sudah sering banget nih aku bikin mau diriku sendiri malu. Mungkin karena udah sering jadi biasa aja ya,, hehe..
"Padahal udah keren yak nung yak.. bawa motor di tengah - tengah ramainya mobil - mobil bersliweran, eeeh, jatuhnya kena ayam, hahaa.." kata si Arfi ngeledek..
"Hahaa, iya yah, apes banget dah aku nih.. tadi aku udah bilang alhamdulillah lho dalam hati, hahaa.. tinggal 2 meteran doang juga, wkwk.."
Yah begitulah, ayam yang buat aku sebel, sekarang buat aku malu deh, haha.. It's ok. :)
Itu baru satu sob, masih ada dua hewan lagi. Tunggu sampai aku mood nulis, hahaa...

Kamis, 09 Februari 2012

Raunganku

Diposting oleh nuratnamukti di 15.06 0 komentar
Ya Allah..
Aku tahu betapa buruknya aku,
Betapa kotor, hina, rapuhnya aku
Betapa kecil aku di mata-Mu
Betapa miskin, tak punya apa-apa,
Karena ini semua milik-Mu, titipan dari-Mu

Ya Allah..
Engkau pasti tahu
Bahwa yang aku punya hanyalah dosa
Dosa-dosaku kepada-Mu yang menjulang tinggi
Dosa kepada kedua orang tuaku, saudara-saudaraku, sahabat, tetangga
Yang tak dapat dihitung banyaknya

Ya Allah..
Kini Kau memberikan aku sebuah ujian
Berupa sakit ini ya Allah
Penyakit yang aku asing dengannya
Sakit yang membuatku menangis
Sakit yang selalu membuat ku berkecil hati
Sakit yang membuatku kerap menjerit
Merepotkan orang-orang di sekitarku
Membuat mereka mengurusiku yang sebenarnya sudah bisa mandiri
Sakit yang amat sakit rasanya

Ya Allah..
Dua tahun lalu Kau datangkan sakit itu
Selama itu aku hanya menangis
Meraung
Menjerit

Tapi mungkin aku terlalu sombong
Tahu bahwa sakit itu telah diambil
Mungkin aku terlalu sombong
Aku merasa sakit itu sudah hilang
Tapi ternyata,
Penyakit itu datang lagi

Dan kini aku menangis lagi
Air mataku menetes lagi
Hidungku sesenggukan
Baru kuingat lagi pada Kau
Betapa aku sombong melupakan penyakit yang pernah datang
Betapa aku mengira bahwa aku kan selalu sehat
Tapi Allah Maha Kuasa
Maha Berkehendak
Kini Ia menghendakiku untuk kembali merasakan ini
Mungkin Allah rindu pada tangisku setiap malam
Pada rintihanku menyebut nama-Nya ketika kambuh
Pada erangan Allah-ku yang kuteriakkan saat sakit luar biasa itu
Aku ingat, ketika sakit itu datang, bibirku bergetar menyebut nama-Mu
Berdzikir kepada-Mu
Bahkan dalam setiap nafasku kusebut nama-Mu
Mungkin Allah merindukan itu semua
Yang kini jarang kulakukan di saat aku sehat
Mungkin Allah merindukan itu semua
Sehingga mengembalikan penyakit itu lagi padaku
Allah.. Allah.. Allah..

Jika aku mengingat rasa sakit itu dulu
Jujur aku takut
Aku takut merasakan itu lagi
Aku takut aku tak kuat
Aku takut..
Bahkan tak jarang aku meminta mati
Ya, aku yang terlalu kesakitan
Meminta mati jika boleh

Tapi ketika aku ingat,
Apakah kamu sudah siap mati?
Apa kamu punya bekal yang cukup untuk menuju alam selajutnya?
Apa kamu sanggup mati sekarang?

Aku ingat, betapa aku tak punya apa-apa
Aku tak punya apa-apa yang dapat dijadikan bekalku nanti
Ilmu apa? Amalan apa?

Apakah urusanmu di dunia ini sudah kau selesaikan?
Apakah semua sudah beres sehingga kau nerani meminta mati?
Apakah orang-orang sudah merasa puas dengan pekerjaan mu di dunia ini?

Apa yang telah kau beri untuk orang-orang di sekitarmu?
Apa kau telah merasa cukup banyak memberi?
Sehingga kamu berani memnita mati??
Hahh???

Apa kontribusimu di dunia ini?
Apa yang sudah kamu berikan untuk keluargamu?
Untuk teman – temanmu, almamatermu?
Hah? Apa?
Apakah kamu sudah banyak memberi sehingga kamu berani mati?

Apa yang telah kau berikan untuk INDONESIAmu?
Dan yang paling penting,
Apa yang telah kau berikan untuk dakwah, untuk islam, untuk Allah??
Seberapa jauh kau berdakwah?
Menyerukan kebenaran?
Seberapa jauh pengorbananmu untuk islam?
Apakah semua yang lakukan di dunia ini sudah tertuju pada Allah?
Apa yang mau kau persembahkan kepada Allah??
Apakah kau mau menghadapnya dengan tangan kosong?
Ilmu yang menggantung?
Amal yang seadanya??
Hah? Iyaa?
Apakah kau mau mengahadapnya dengan pakaianmu yang kotor itu?
Apa yang kau lakukan di dunia ini cukup sebagai bekal????

Ya Allah..

Tidak..
Aku belum punya apa – apa Allah..
Aku belum punya bekal apa – apa..
Aku.. aku…

Urusanku di dunia ini belum selesai Allah..
Masih banyak yang harus kukerjakan Allah..
Masih banyak hutangku pada orang-orang di sekitarku
Belum sempat aku membalas budi orang tuaku..

Allah..
Jangan ambil nyawaku dulu..
Walau beberapa saat yang lalu aku meminta mati kepada-Mu..

Aku masih ingin bertemu Ramadhan..
Paling tidak tahun depan ya Allah..
Aku ingin mempersiapkan bekalku dulu
Menyelesaikan amanahku
Aku ingin berkontribusi untuk semua..
Berdakwah, berjihad..
Aku masih ingin berjuang di jalan-Mu
Menjunjung islam
Agama-Mu

Ya Allah.. izinkan aku..
Menghadapi sakit ini, menikmati sakit ini,
Melawannya..
Allah berikan aku kekuatan.. Allaaaah...












*jujur, aku menangis ketika mengetik kata demi kata ini

Jumat, 03 Februari 2012

Rabithah

Diposting oleh nuratnamukti di 22.24 0 komentar




Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini telah berpadu
berhimpun dalam naungan cinta-Mu
bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan

menegakkan syariat dalam kehidupan

Kuatkanlah ikatannya
kekalkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya
terangilah dengan cahaya-Mu
yang tiada pernah padam
Ya Rabbi bimbinglah kami

Lapangkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakal pada-Mu
hidupkan dengan ma'rifat-Mu
matikan dalam syahid di jalan-Mu
Engkaulah pelindung dan pembela

Hasil Karya Ku

Diposting oleh nuratnamukti di 11.01 3 komentar
Entah sejak kapan, kayaknya sejak aku kuliah, aku mulai memancarkan potensi dan bakatku di bidang desain grafis, hahaa.. enggak juga ding, itu sebenernya awalnya amang aku suka ngutak atik corel draw, jadi kadang-kadang karena ngga ada orang yang mau bikin pamflet, atau banner dan semacamnya, jadi aku lah yang jadi tumbal suruh bikin begituan kalo ada acara-acara organisasi yang aku ikutin.. bisa disimpulkan, hampir setiap kegiatan, aku disuruh masuk sie pubdekdok (publikasi, dekorasi dan dokumentasi)..
tapi di taun kedua di ranah perkuliahan ini, aku kayaknya udah sedikit terlepas dari yang namanya corel draw, hehe.. aku pingin memperdalam arc view, atau arc gis, sketch up dan semacamnya aja, haha..
nah, jadi aku punya inisiatif buat mamerin beberapa desain pamflet atau semcamnya yang udah aku bikin. kalo kalian yang udah ahli bikin desain musti bilang buatan aku ini biasa aja, malah jelek, hahaa.. tapi daripada ni menuh-menuhin harddisk-ku, mending aku uploadin satu-satu, siapa tau menginspirasi.. :p
Berikut adalah beberapa hasil karyaku yang success di upload, #ups
dari banner, pamflet, desain cover, stiker, sampai jadwal imsakiyah, hahaa.. ^^

Banner Tugas Besar Proses Perencanaan. 
Kata temen-temen, bagus banget. Menjual. Serius, temenku bilang begitu, hehe..

Banner buat acara Olimpiade Mentoring.
Walaupun ini banner datangnya telat (udah setengah main, baru dipajang, hahaaa)
tapi tetep aja, jadi background yang bagus buat foto-foto, haha..

Desain cover tugas besar Proses Perencaan.
Baginilah, tugas besar kalo di Plano, dikemas secantik mungkin :)

Masih lanjutan yang atasnya, ini cover dalamnya..


Desain pamflet Open Recruitment KAMMI Teknik Universitas Diponegoro
Walaupun udah nggak masuk kepengurusan, tetep aja suruh bikin pamflet, ckckck..


Nih jadwal imsakiyah yang alhamdulillah, sukses tersebar di Kota Semarang :)


Pamflet menyambut Bulan Ramadhan dari KAMMI Teknik UNDIP tahun 2011


Stiker Menyambut Ramadhan yang dibagi juga ke sebagian warga Kota Semarang


Kamis, 02 Februari 2012

Penipuan terhadap Tukang Taksi

Diposting oleh nuratnamukti di 22.11 0 komentar
Beberapa minggu yang lalu, ceritanya aku mengembara nih (engga sih, sebenernya biasa aja).. Jadi kebetulan, om ku mau lamaran di Pemalang. Pemalang itu masih di Jawa Tengah, kabupaten di antara Kota Pekalongan dan Kota Tegal. Kalo belum tau juga, buka peta. Sebenarnya momennya pas banget minggu tenang sebelum UAS  tuh.. Jadi sebenernya waktu pas liburan, tapi gara-gara masih ada tanggungan tugas dan kegiatan LPJ suatu organisasi dan semacamnya, jadi aku nggak libur. So, aku putuskan di Pemalang sehari doang dan langsung balik ke Semarang.
Dasar emang sebenernya baru pertama kali ke Pemalang dari Semarang ya (kalo dari Banjarnegara sih udah sering), jadi masih culun, bloon, ngga mudeng turun mana. Nah, sebelumnya aku ceritain dulu orang yang duduk di samping ku. Seorang bapak tua, bisa dibilang juga kakek muda (nah lhoo, bingung kan lu).. Dengan sok kenal, aku nanya ke bapak - bapak itu,
"Bapak turun mana, Pak?" tanyaku dengan gaya mahasiswa cendekia.
Aku lupa bapaknya jawab mana, nggak jelas, dan selain itu aku nggak tahu nama daerahnya.
"Mbak mau kemana?" tanya bapaknya balik.
"Saya mau ke Tembalang, Pak.. Kira - kira turunnya mana ya Pak?"
lagi - lagi bapaknya jawab ngga begitu jelas, dan yang aku dengar cuma, "Oh, kalau enggak, nanti turunnya ikut saya aja berarti mbak.."
Oh, okok, itu suatu pencerahan menurutku yang emang bener-bener buta nggak tau turun mana.. Untung saking begonya, aku ngga salah naik bus yaah.. Tapi waktu itu aku bener-bener ngga ada pikiran jahat sama bapaknya. Padahal dari kata-kata terakhir bapak tersebut adalah nanti turunnya ikut saya aja berarti mbak, kalo dicerna serem juga yah, bisa aja aku bapak-bapak itu turun di tempat sepi dan akhirnya aku ikut turun, lalu aku diculik, oh tidak.. ok cukup, itu cuma khayalan, dan tidak kenyataan. Malahan bapaknya itu (kayaknya harusnya besok - besok aku tanyain namanya kali ya, biar nggak pake kata ganti bapaknya atau bapak-bapak itu) meninggalkan ku sendiri dengan kebingunganku..
Jadi pas bapaknya turun, aku ikutan turun deh, tapi bapak-bapak itu jalannya terlalu cepat, mungin sudah ditunggu istri di rumah, jadi aku yang waktu itu pake gamis bekas kondangan dan sepatu sandal yang agak sakit kalo dipake lama, nggak bisa mengejar bapak itu. Dan aku ditinggal sendiri di tempat yang aku nggak tau dimana, cuma aku tau kalo itu masih di Semarang.
Ternyata di tempat itu sedang dilakukan pembangunan apalah gitu, akhirnya aku tanya kepada bapak - bapak (bapak - bapak ini lein lagi dengan bapak - bapak tadi) yang menggunakan pakaian berwarna jingga dengan topi proyek di atas kepalanya.
"Maaf Pak, mau tanya, kalau mau ke Tembalang itu lewatnya mana ya Pak?" tanyaku dengan tampang memelas tapi tetap innocent.
"Ohh, Tembalang yaa? hmmm.. lewat Dr. Cipto kali mbak.."
Jalan Dr. Cipto lewatnya mana pulaa? mana bapaknya pake kata 'kali' lagi. Meragukan..
"Oh, nggak ada bus ke Tembalang atau Banyumanik lewat sini, Pak?
"Ada kayaknya, Mbak.. Tapi jarang.."
Hmmm.. okelah, walaupun kayaknya, aku bener-bener berharap kayaknya yang dimaksud bapaknya adalah kebenaran 99%.
Oke akhirnya ada sedikit pencerahan. Aku menunggu bus di jalan itu.. Tapi lama ah, mending sambil jalan kaki, barangkali ada sesuatu yang lucu, atau unik, atau dapat inspirasi.. akhirnya aku berjalan kaki menyusuri jalan Pamularsih (itu aku tau dari plang di jalan) sampai nggak kerasa udah hampir 2 kiloan.. mana posisiku saat itu bener-bener enggak banget. udah kucel, bau keringat, udah mau pingsan (serius nih) habis pagi belum makan, ditambah matahari Semarang waktu itu lagi puanas banget, tambah lagi, tasku yang berat karena diisi laptop dan oleh-oleh, dan tangan kanan ku nyangking tas plastik berisi mangga yang sengaja dipetik simbah buat aku bawa ke Semarang..
Akhirnya, aku bener-bener nggak kuat. aku duduk di trotoar waktu itu. gilak, kayak orang gilak banget waktu itu.. Dan akhirnya aku berinisiatif untuk menelepon taksi.. Sebenarnya ide ini sudah muncul sejak tadi, tapi aku berpikir waktu itu, kalo sebenernya ada bus tembalang lewat sini, ngapain mahal-mahal naik taksi, iya ngga?? tapi kenyataannya setelah jalan 2 km belum juga melihat tanda-tanda kedatangan bus tersebut.
ok, kubuka hape Nokia bekas babe, kubuka contact tulisan burung biru (silakan dibahasa inggriskan).
"Halo, dengan taksi burung biru, ada yang bisa saya bantu?" suara mbak operator.
"Iya mbak, saya pesen taksi satu ada mbak?" suaraku udah bukan sebagai mahasiswa cendekia lagi sekarang.
"Baik, sebelumnya bisa sebutkan nomor telepon mbak?" eh, ni ngapain pake nanya-nanya nomer hapeku, aku mau minta taksi malah minta nomer hape, emangnya mbaknya mau ngapain pake nomer hapeku.
"Nomer hape saya mbak? buat apa?"
"Iya mba, berapa nomernya?"
ini kayaknya aku yang nggak gaul yaa? aduh maklum sih, naik taksi cuma beberpa kali doang, biasanya mah naik mobil jemputan warn akuning itu (angkot maksudnya..)
akhirnya aku sebutkan deh nomor hapeku, daripada mbaknya nyolot mulu, nanti aku ngga nyamope-nyampe tembalang lagi..
"baik mba, kosong lapan atu tiga sembila atu... sekian sekian.." jawabku.
"ok, baik dengan mbak Inung yaa.. Posisi mbak inung sekarang dimana??" tanya operator tersebut..
Wuju buneeng, darimana dia tau namaku??? jangan-jangan selama ini banyak taksi berkeliaran ngebuntutin aku, atau emang aku udah jadi public figure ya di semarang ini? hmm.. whatever lah, resiko orang populer..
"Iya mba, saya posisi di depan Alfam*rt Pamularsih"
"Alfam*rt yang sebelah mana mbak?"
"Yang di jalan Pamularsih embaaaak.." gilak nih ribet banget dah.
"Jalan Pamularsih itu panjang mbak, mbak Inung yang sebelah mananya??"
Gilak, mana gue tauuu, gue lagi tersesat wooyy.. jalan Pamularsih aja baru denger niih..
"Aduh mbaak, saya ngga tau ni di sebelah mana.. pokoknya saya di depan alfam*rt, trus sebelahnya ada rumah mkan padang, hehe.. nggak tau nih mbaak..."
Mbak operator membisu di balik daun telepon, entah dia lagi bingung mencerna kata-kataku, atau sedang membisu tercengang mendengar suaraku yang sayu, atau sedang ngetawain karena aku kayak orang ilang? Sebelum mbaknya bersuara aku langsung jujur deh sama mbak nya, sekalian curhat..
"Jadi gini mbaaaak, saya tersesaaaat.. saya habis turun dari bis, jalan deh sampe sini, nanya orang ngga pada tau mbaaaak.. saya ngga tau saya dimanaa, hiks,.. tolong saya mbaaak... hiks.. sroot.." aku udah jujur jujur gitu ya, eeh, mbak operator malah ketawa, ckck.. pelis mbaaaak, jangan ketawaaa, heleeep me.. suara hati kecilku meraung-raung..
"Ok, gini mbak inung, sekarang mbak pakai baju apa?"
"Saya pakai baju biru, jaket hitam, jilbab bitu, tasnya cokelat.." suaraku udah parau banget, pasrah.
"Baik mba, nanti armada kami, menuju ke pamularsih, mencari posisi mba Inung."
"Oke mbak terimakasih..hiks.."
Akhirnya dengan terpaksa aku pencet tombol bergambar telepon merah. mati. Yaah, saat itu aku tinggal nunggu taksi aja deh, sambil duduk di trotoar, moga-moga nggak gantian taksinya yang tersesat..
Tiba-tiba saat aku lagi menunggu taksi, muncul pangeran berkuda putih dari ujung jalan.. hah, itu NUGROHO.. yaa benar itu NUGROHO.. oh NUGROHO, you're my hero.. #mataberbinarbinar
ya Allah, alhamdulillah.. dateng juga itu bus. Yup, NUGROHO itu nama bus ke Tembalang atau Banyumanik yang berwarna putih bersih :)
Awalnya aku bingung, tapi kan aku udah pesen taksi.. hmmm, tapi tadi mbak operator belum ngasih nomor armadanya juga, jadi itu taksi masih ngawang-ngawang.. hmmm, daripada nggak jelas, mending aku naik bus aja yang udah di depan mata.
hmmm, maap ya burung biru, kali ini aku lebih memilih nugroho bukan kamu. sekali lagi maaf, huuftt..
Akhirnya aku duduk dengan tenang, bersandar, dalam hati, akhirnya pulang jugaa..
Jleb, tiba-tiba aku tersadar, nanti kalau taksi burung biru itu mencariku gimanaa? aduh gimana dong.
Akhirnya hapeku, aku matikan, aku takut mbak operator burung biru meneleponku, bagaimana jawabanku, masa iya kau jawab, maaf mbaak, saya memilih nugroho, ah enggak banget.. yaudah akhirnya aku matikan hapeku. selesai.
tapi sejujurnya aku belum tenang, sama aja aku ngerjain taksi burung biru dong. mana namaku udah tercatat lagi.. blacklist nih aku dari taksi burung biru, haha..
maap deh mbak, mas, bukan sengaja mau ngerjain atau mau nipu, saya cuma mempertimbangkan mana yang terbaik untuk hidup saya, hiks, #eeaa
setelah aku cerita ke banyak orang tentang peristiwa ini, semua orang yang aku ceritain pasti jawab gini :
"Ya Allah inung, tega banget sih.." atau
"hahaa, parah banget ik kowe ki" atau
"ih., inung ngawur banget yakin.." dan sebagainya dan semacamnya..
Baru setelah itu aku sadar, gilak, aku jahat yaa.. huaaaa,, Allaah maafin aku pliiis, mbak operator dan seluruh karyawan taksi burung biruu, aku minta maaf yaaa, hiks..
semoga masih ada yang mau temenan ama gw yang sudah melakukan tindak kejahatan ini.. hiks #lebaybgtsumpah
oke, akhirnya, untuk menghapus kenangan itu, aku hapus deh nomor burung biru, heheee..

---

Dan pada suatu saat, aku berada di rumah sakit, menolong seorang sahabat yang baru saja mengalami kecelakaan ringan.
"Dek, ini biar naik taksi aja kali yaah.. telpon taksi dong dek.." perintah mbak seniorku.
Aku langsung menelepon taksi yang nomornya ada di contact hapeku,
"Halo, selamat siang, dengan taksi new atl*s, ada yang bisa dibantu..."

Sabtu, 11 Februari 2012

Peluang Menulis Nih

Diposting oleh nuratnamukti di 13.40 0 komentar
Deadline: 22 Februari 2012 
Syarat dan Ketentuan:
1.     Terbuka untuk  umum dan anggota Writing Revolution.
2.     Tema: “HANGAT DEKAPAN CINTA IBU”. 
3.     Merupakan kisah nyata yang ditulis dengan gaya bercerita (narasi) yang mengalir dan indah (boleh memasukan dialog). Berisi tentang kerinduan kenangan-kenangan indah bersama ibu, momentum paling berkesan, dan hangatnya kasih sayangnya.
4.     Setiap peserta hanya boleh mengikutkan 1 tulisan.
5.     Panjang tulisan dengan judul maksimal 750 kata atau 3 halaman spasi 2 (ganda), jenis huruf Times New Roman ukuran 12. 
6.      Tulis biodata di bagian akhir tulisan maksimal 100 kata.
7.     Tulisan dikirim dalam LAMPIRKAN FILE (Attach File) ke email:Antologi_WR@yahoo.co.id
8.     Tulis di judul email: Event WR Publishing: JUDUL TULISAN-Nama Penulis.
9.     Sebarkan informasi ini sebanyak-banyaknya di FB dan Blog kamu.
10.    Koordinator: Rurin Kurniati.
Penghargaan:
§  Lima tulisan terpilih mendapatkan beasiswa SMCO (Sekolah Menulis Cerpen Online) Writing Revolution.
§  50 tulisan terpilih akan dibukukan yang diterbitkan oleh WR Publishing yang akan dipasarkan ke toko buku besar di seluruh Indonesia.
§  50% royalti buku ini untuk para penulis, 40% akan disumbangkan kepada para wanita lansia di sejumlah panti jompo, sedangkan 10% lainnya untuk beasiswa menulis di Writing Revolution. Laporan penjualan buku akan diumumkan secara transfaran.

Sponsor
§  Sponsor  event  ini adalah: Sekolah Menulis Cerpen Online (SMCO).

Info SMCO lebih lengkap silakan klik di sini.
Selamat mencoba :) 

Jumat, 10 Februari 2012

Tiga Hewan Ini yang Mengisi Hidupku :) #1

Diposting oleh nuratnamukti di 21.15 0 komentar
Maaf ya kalau judulnya agak sedikit lebay.. hehee..
Ok, di sini seperti biasa aku akan memulai bercerita. Yup, tentang tiga hewan tersebut. Mungkin kata 'mengisi' memang sedikit berlebihan. Tapi bukannya judul suatu tulisan harus yang menarik? hehe.. Entahlah, judul tersebut menarik atau tidak bagi pembaca, maklum belum saya kasih tali, jadi ngga bisa narik deh, hehee..
ok, let's back to the topic.
Jujur, aku bukan termasuk orang yang phobia sama hewan tertentu. Jadi inget sama temenku yang bener - bener takut sama cacing, sampai - sampai jarak 2 meter pun nggak mau mendekat. Adalagi yang takut sama cicak, dia nggak bakal tidur di kamarnya kalau di kamanrnya itu ada cicak, bisa - bisa dia setiap malam teriak - teriak yang masyaallah kerasnya bikin heboh satu kampung. Kalo aku ngga takut hewan sih, cuma mungkin kadang jijik, atau kaget jika tiba-tiba  muncul, jadi teriak - teriak, dan kesannya seperti takut (padahal engga deh, swear! :p). Aku juga bukan tipe penyayang binatang yang fanatik banget, bahkan sampai rela ngga makan buat beli makanan hewan peliharaannya. Ya, standar lah.. aku sayang binatang juga walaupun kadang males ngurusin hehe.. Jadi ingat, dulu pas baru aja beli aquarium.. Ugh, aku langsung beli ikan, ikan koki, ikan koi, ikan apalah lupa namanya, bahkan beli penyu juga untuk menghiasi aquarium kotak yang imut itu.. Tapi begitulah, karena mungkin ngga benar - benar cinta sepenuh hati ya, jadi nggak berlangsung lama, ikan - ikan itu mati. hehe..
Ya, jadi begitulah, aku dan hewan itu biasa aja, ngga ada hubungan khusus #lho
Ok, langsung to the point..
Hewan yang pertama adalah AYAM !!
There's nothing special with this animal. wild? oh, of course no! Cute? Oh, i don't think so. Disguisting? Uhmmm, maybe sometimes, hehe..
Jadi gini, aku itu emang orangnya jijikan gitu.. Paling ngga suka sama sesuatu yang menjijikkan, kotor, atau semacamnya lah. Tapi ini ngga jamin kalau kamar ku juga kinclong ya, hehe.. 
Kebetulan semester 2 kemarin, ada mata kuliah Geologi Lingkungan, dimana terdapat tugas besar yang dikerjakan dalam waktu satu semester. Jadi dalam satu semester tersebut aku memang sering berhubungan dengan temanku ini, namanya Yanti (nama samaran, hehee). Jadi hampir setiap hari pula aku berkunjung ke kos-kosannya. Dan, you know what? ibu kosnya itu memelihara ayam. Mana ayamnya banyak banget, suka (maaf) nelek di sembarang tempat. Bahkan pernah beberapa kali, dia nelek di jok motor temanku, hahaa.. Jadi setiap aku ke sana, pastii kau lompat - lompat, mecari titik - titik yang tidak terjamah oleh kotoran ayam itu (ingat pernyataanku di atas, aku jijik-an). Terus aku pasti menutup hidungku dengan ujung jilbabku agar syaraf - syaraf penciumanku tidak mendeteksi adanya bau aneh, antara bau kotoran ayam, bau makanan ayam, dan bau badanku sendiri. Tapi aku benar-benar heran, kenapa teman-temanku yang lain biasa aja ya.. Jadi setiap aku ke kos Yanti, ritual itu pasti aku lakukan. Dan setiap itu juga aku ditertawakan sama teman - temanku, hufft. Setelah lulus semester 2 ku, alhamdulillah, aku jarang mengalami pergolakan ku terhadap ayam lagi, ya karena tugas Geologi Lingkunganku sudah selesai, sehingga sudah tidak sering berkunjung ke kos Yanti, hehe.. Namun, ternyata pengalaman buruk mengenai ayam tak berhenti sampai di situ saja. 
Waktu itu adalah sore yang cerah di bulan suci Ramadhan. Seperti biasa, agenda - agenda waktu Ramadhan kerap diisi dengan acara buka bersama. Dan sore itu adalah jatahnya buka bersama salah satu organisasi yang aku ikuti di masa perkuliahanku tingkat pertama. Aku waktu itu berangkat bersama temanku, Arfi namanya (lagi - lagi nama samaran) namun membawa motor sendiri - sendiri. Ceritanya panjang bagaimana aku bisa terpaksa membawa motor. Yah, waktu itu aku memang tidak terlalu lihai dalam mengendarai motor. Mungkin karena jarang diasah juga kemampuan tersebur, sejak aku mengalami kecelakaan yang lumayan membuatku trauma mengendarai motor, apalagi bukan motorku. Jadi aku agak deg-degan gitu deh waktu itu. Sebenarnya ngga terlalu jauh posisi awalku dengan tempat buka bersama tersebut, ya sekitar 2,5 kilo (karena aku memutar waktu itu). Jujur waktu itu awalnya di jalan aku deg-degan gitu, berjalan di antara kendaraan - kendaraan lain yang melaju begitu kencang. Tapi aku bertahan dengan gigi dua ku, terkadang sekali - kali ku masukkan gigi tiga juga si kalau sepi, hehe.. Tapi si Arfi yang memang sudah lihai dalam mengendarai moto malah tertawa - tawa melihat cara ku mengendarai motor tersebut. Awas kau! haha.. 
Dan akhirnya, sekitar 3 meter lagi aku sampai di Wisma Ashfaa tempat buka bersama tersebut. 
Alhamdulillah, sebentar lagi sudah sampai. Ucapku dalam hati. Tapi tiba - tiba, terdapat dua makhluk ciptaan Allah berwarna putih berlari melintas hanya sekitar 15 cm di depan ban motorku. Itu ayam. ya AYAM! Ayam itu berlari seenaknya saja di depan aku yang sedang mengendarai motor. Waktu itu yang ada di pikiranku hanya, aku harus menghentikan laju kendaraan ini bagaimana pun caranya. Agar aku tak menabrak ayam itu. Bego banget wooy, tinggal direm dodooool... Oh iya, ide cemerlang! pikirku. Akhirnya aku injakkan rem di kakiku sebelah kiri, tak cukup, aku tekan juga rem di stang sebelah kanan. Seeettt... Akhirnya aku berhenti dan ngga jadi menabrak dua ekor ayam milik tetangga wisa Ashfaa. Yah, walaupun aku agak sebel sama ayam, tapi aku masih menghormati cipataan Allah, jadi aku ngga setega itu mau nabrak ayam, hehe.. Ups, tapi belum selesai teman, ketika aku mengerem, otomatis motor berhenti kan ya. Dan saking leganya kau sampai - sampai aku lupa, aku tidak menurunkan kakiku. Jadi do you know what will happen? Yes, aku teriak, "Aaaaaaa..." dan aku jatuh. 
Tapi herannya waktu itu, aku jatuh dan aku tertawa sama si Arfi itu, ckck.. ya, memang adegan jatuhnya itu lucu banget, hehee.. Mana jatuhnya gara - gara ayam pula, ckck... 
Tapi ternyata teriakanku tadi terdengar sampai dalam rumah. Iya lah, orang posisiku waktu itu paling hanya 2 meter di depan pintu masuk. Dan aku pun dari luar mendengar ikhwan - ikhwan (ikhwan yang datang di acara buka bersama) pada istighfar histeris. Sehingga, Mbak Kiki, yang punya rumah keluar dari pintu samping. Tapi ternyata ngga cuma Mbak Kiki, mereka para ikhwan - ikhwan pun keluar, mungkin mereka penasaran dengan kejadian yang aku alami. jadi beginilah, aku yang ndeprok (duduk tanpa alas) di tanah sambil ketawa ujung - ujungnya jadi tontonan. Dan yang bikin aku lebih sebel nya (dan malunya pasti) adalah kenapa itu ikhwan - ikhwan pada keluar dan nontonin aku?? Bantuin kek, ni aku dan Arfi susah payah ngangkat itu motor, eh mereka nonton aja. Mana tiba - tiba Mbak Kiki nanya, "Kenapa dek?"
Yup, dengan polosnya aku menjawab, "Ada ayaaam mbaaak..."
Sontak Mbak Kiki, dan ikhwan - ikhwan itu ngetawain aku deh. Oke, bagus! Coba bayangkan, diketawain adalah salah sau hal yang au benci, apalagi ini diketawain sama ikhwan, dan diketawain gara - gara ayam.. Tapi iya sih, aku sendiri aja ketawa, gimana mereka yaa, haha. ok fix. Malu banget tuh gw waktu itu, hhaha.. Sudah sering banget nih aku bikin mau diriku sendiri malu. Mungkin karena udah sering jadi biasa aja ya,, hehe..
"Padahal udah keren yak nung yak.. bawa motor di tengah - tengah ramainya mobil - mobil bersliweran, eeeh, jatuhnya kena ayam, hahaa.." kata si Arfi ngeledek..
"Hahaa, iya yah, apes banget dah aku nih.. tadi aku udah bilang alhamdulillah lho dalam hati, hahaa.. tinggal 2 meteran doang juga, wkwk.."
Yah begitulah, ayam yang buat aku sebel, sekarang buat aku malu deh, haha.. It's ok. :)
Itu baru satu sob, masih ada dua hewan lagi. Tunggu sampai aku mood nulis, hahaa...

Kamis, 09 Februari 2012

Raunganku

Diposting oleh nuratnamukti di 15.06 0 komentar
Ya Allah..
Aku tahu betapa buruknya aku,
Betapa kotor, hina, rapuhnya aku
Betapa kecil aku di mata-Mu
Betapa miskin, tak punya apa-apa,
Karena ini semua milik-Mu, titipan dari-Mu

Ya Allah..
Engkau pasti tahu
Bahwa yang aku punya hanyalah dosa
Dosa-dosaku kepada-Mu yang menjulang tinggi
Dosa kepada kedua orang tuaku, saudara-saudaraku, sahabat, tetangga
Yang tak dapat dihitung banyaknya

Ya Allah..
Kini Kau memberikan aku sebuah ujian
Berupa sakit ini ya Allah
Penyakit yang aku asing dengannya
Sakit yang membuatku menangis
Sakit yang selalu membuat ku berkecil hati
Sakit yang membuatku kerap menjerit
Merepotkan orang-orang di sekitarku
Membuat mereka mengurusiku yang sebenarnya sudah bisa mandiri
Sakit yang amat sakit rasanya

Ya Allah..
Dua tahun lalu Kau datangkan sakit itu
Selama itu aku hanya menangis
Meraung
Menjerit

Tapi mungkin aku terlalu sombong
Tahu bahwa sakit itu telah diambil
Mungkin aku terlalu sombong
Aku merasa sakit itu sudah hilang
Tapi ternyata,
Penyakit itu datang lagi

Dan kini aku menangis lagi
Air mataku menetes lagi
Hidungku sesenggukan
Baru kuingat lagi pada Kau
Betapa aku sombong melupakan penyakit yang pernah datang
Betapa aku mengira bahwa aku kan selalu sehat
Tapi Allah Maha Kuasa
Maha Berkehendak
Kini Ia menghendakiku untuk kembali merasakan ini
Mungkin Allah rindu pada tangisku setiap malam
Pada rintihanku menyebut nama-Nya ketika kambuh
Pada erangan Allah-ku yang kuteriakkan saat sakit luar biasa itu
Aku ingat, ketika sakit itu datang, bibirku bergetar menyebut nama-Mu
Berdzikir kepada-Mu
Bahkan dalam setiap nafasku kusebut nama-Mu
Mungkin Allah merindukan itu semua
Yang kini jarang kulakukan di saat aku sehat
Mungkin Allah merindukan itu semua
Sehingga mengembalikan penyakit itu lagi padaku
Allah.. Allah.. Allah..

Jika aku mengingat rasa sakit itu dulu
Jujur aku takut
Aku takut merasakan itu lagi
Aku takut aku tak kuat
Aku takut..
Bahkan tak jarang aku meminta mati
Ya, aku yang terlalu kesakitan
Meminta mati jika boleh

Tapi ketika aku ingat,
Apakah kamu sudah siap mati?
Apa kamu punya bekal yang cukup untuk menuju alam selajutnya?
Apa kamu sanggup mati sekarang?

Aku ingat, betapa aku tak punya apa-apa
Aku tak punya apa-apa yang dapat dijadikan bekalku nanti
Ilmu apa? Amalan apa?

Apakah urusanmu di dunia ini sudah kau selesaikan?
Apakah semua sudah beres sehingga kau nerani meminta mati?
Apakah orang-orang sudah merasa puas dengan pekerjaan mu di dunia ini?

Apa yang telah kau beri untuk orang-orang di sekitarmu?
Apa kau telah merasa cukup banyak memberi?
Sehingga kamu berani memnita mati??
Hahh???

Apa kontribusimu di dunia ini?
Apa yang sudah kamu berikan untuk keluargamu?
Untuk teman – temanmu, almamatermu?
Hah? Apa?
Apakah kamu sudah banyak memberi sehingga kamu berani mati?

Apa yang telah kau berikan untuk INDONESIAmu?
Dan yang paling penting,
Apa yang telah kau berikan untuk dakwah, untuk islam, untuk Allah??
Seberapa jauh kau berdakwah?
Menyerukan kebenaran?
Seberapa jauh pengorbananmu untuk islam?
Apakah semua yang lakukan di dunia ini sudah tertuju pada Allah?
Apa yang mau kau persembahkan kepada Allah??
Apakah kau mau menghadapnya dengan tangan kosong?
Ilmu yang menggantung?
Amal yang seadanya??
Hah? Iyaa?
Apakah kau mau mengahadapnya dengan pakaianmu yang kotor itu?
Apa yang kau lakukan di dunia ini cukup sebagai bekal????

Ya Allah..

Tidak..
Aku belum punya apa – apa Allah..
Aku belum punya bekal apa – apa..
Aku.. aku…

Urusanku di dunia ini belum selesai Allah..
Masih banyak yang harus kukerjakan Allah..
Masih banyak hutangku pada orang-orang di sekitarku
Belum sempat aku membalas budi orang tuaku..

Allah..
Jangan ambil nyawaku dulu..
Walau beberapa saat yang lalu aku meminta mati kepada-Mu..

Aku masih ingin bertemu Ramadhan..
Paling tidak tahun depan ya Allah..
Aku ingin mempersiapkan bekalku dulu
Menyelesaikan amanahku
Aku ingin berkontribusi untuk semua..
Berdakwah, berjihad..
Aku masih ingin berjuang di jalan-Mu
Menjunjung islam
Agama-Mu

Ya Allah.. izinkan aku..
Menghadapi sakit ini, menikmati sakit ini,
Melawannya..
Allah berikan aku kekuatan.. Allaaaah...












*jujur, aku menangis ketika mengetik kata demi kata ini

Jumat, 03 Februari 2012

Rabithah

Diposting oleh nuratnamukti di 22.24 0 komentar




Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini telah berpadu
berhimpun dalam naungan cinta-Mu
bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan

menegakkan syariat dalam kehidupan

Kuatkanlah ikatannya
kekalkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya
terangilah dengan cahaya-Mu
yang tiada pernah padam
Ya Rabbi bimbinglah kami

Lapangkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakal pada-Mu
hidupkan dengan ma'rifat-Mu
matikan dalam syahid di jalan-Mu
Engkaulah pelindung dan pembela

Hasil Karya Ku

Diposting oleh nuratnamukti di 11.01 3 komentar
Entah sejak kapan, kayaknya sejak aku kuliah, aku mulai memancarkan potensi dan bakatku di bidang desain grafis, hahaa.. enggak juga ding, itu sebenernya awalnya amang aku suka ngutak atik corel draw, jadi kadang-kadang karena ngga ada orang yang mau bikin pamflet, atau banner dan semacamnya, jadi aku lah yang jadi tumbal suruh bikin begituan kalo ada acara-acara organisasi yang aku ikutin.. bisa disimpulkan, hampir setiap kegiatan, aku disuruh masuk sie pubdekdok (publikasi, dekorasi dan dokumentasi)..
tapi di taun kedua di ranah perkuliahan ini, aku kayaknya udah sedikit terlepas dari yang namanya corel draw, hehe.. aku pingin memperdalam arc view, atau arc gis, sketch up dan semacamnya aja, haha..
nah, jadi aku punya inisiatif buat mamerin beberapa desain pamflet atau semcamnya yang udah aku bikin. kalo kalian yang udah ahli bikin desain musti bilang buatan aku ini biasa aja, malah jelek, hahaa.. tapi daripada ni menuh-menuhin harddisk-ku, mending aku uploadin satu-satu, siapa tau menginspirasi.. :p
Berikut adalah beberapa hasil karyaku yang success di upload, #ups
dari banner, pamflet, desain cover, stiker, sampai jadwal imsakiyah, hahaa.. ^^

Banner Tugas Besar Proses Perencanaan. 
Kata temen-temen, bagus banget. Menjual. Serius, temenku bilang begitu, hehe..

Banner buat acara Olimpiade Mentoring.
Walaupun ini banner datangnya telat (udah setengah main, baru dipajang, hahaaa)
tapi tetep aja, jadi background yang bagus buat foto-foto, haha..

Desain cover tugas besar Proses Perencaan.
Baginilah, tugas besar kalo di Plano, dikemas secantik mungkin :)

Masih lanjutan yang atasnya, ini cover dalamnya..


Desain pamflet Open Recruitment KAMMI Teknik Universitas Diponegoro
Walaupun udah nggak masuk kepengurusan, tetep aja suruh bikin pamflet, ckckck..


Nih jadwal imsakiyah yang alhamdulillah, sukses tersebar di Kota Semarang :)


Pamflet menyambut Bulan Ramadhan dari KAMMI Teknik UNDIP tahun 2011


Stiker Menyambut Ramadhan yang dibagi juga ke sebagian warga Kota Semarang


Kamis, 02 Februari 2012

Penipuan terhadap Tukang Taksi

Diposting oleh nuratnamukti di 22.11 0 komentar
Beberapa minggu yang lalu, ceritanya aku mengembara nih (engga sih, sebenernya biasa aja).. Jadi kebetulan, om ku mau lamaran di Pemalang. Pemalang itu masih di Jawa Tengah, kabupaten di antara Kota Pekalongan dan Kota Tegal. Kalo belum tau juga, buka peta. Sebenarnya momennya pas banget minggu tenang sebelum UAS  tuh.. Jadi sebenernya waktu pas liburan, tapi gara-gara masih ada tanggungan tugas dan kegiatan LPJ suatu organisasi dan semacamnya, jadi aku nggak libur. So, aku putuskan di Pemalang sehari doang dan langsung balik ke Semarang.
Dasar emang sebenernya baru pertama kali ke Pemalang dari Semarang ya (kalo dari Banjarnegara sih udah sering), jadi masih culun, bloon, ngga mudeng turun mana. Nah, sebelumnya aku ceritain dulu orang yang duduk di samping ku. Seorang bapak tua, bisa dibilang juga kakek muda (nah lhoo, bingung kan lu).. Dengan sok kenal, aku nanya ke bapak - bapak itu,
"Bapak turun mana, Pak?" tanyaku dengan gaya mahasiswa cendekia.
Aku lupa bapaknya jawab mana, nggak jelas, dan selain itu aku nggak tahu nama daerahnya.
"Mbak mau kemana?" tanya bapaknya balik.
"Saya mau ke Tembalang, Pak.. Kira - kira turunnya mana ya Pak?"
lagi - lagi bapaknya jawab ngga begitu jelas, dan yang aku dengar cuma, "Oh, kalau enggak, nanti turunnya ikut saya aja berarti mbak.."
Oh, okok, itu suatu pencerahan menurutku yang emang bener-bener buta nggak tau turun mana.. Untung saking begonya, aku ngga salah naik bus yaah.. Tapi waktu itu aku bener-bener ngga ada pikiran jahat sama bapaknya. Padahal dari kata-kata terakhir bapak tersebut adalah nanti turunnya ikut saya aja berarti mbak, kalo dicerna serem juga yah, bisa aja aku bapak-bapak itu turun di tempat sepi dan akhirnya aku ikut turun, lalu aku diculik, oh tidak.. ok cukup, itu cuma khayalan, dan tidak kenyataan. Malahan bapaknya itu (kayaknya harusnya besok - besok aku tanyain namanya kali ya, biar nggak pake kata ganti bapaknya atau bapak-bapak itu) meninggalkan ku sendiri dengan kebingunganku..
Jadi pas bapaknya turun, aku ikutan turun deh, tapi bapak-bapak itu jalannya terlalu cepat, mungin sudah ditunggu istri di rumah, jadi aku yang waktu itu pake gamis bekas kondangan dan sepatu sandal yang agak sakit kalo dipake lama, nggak bisa mengejar bapak itu. Dan aku ditinggal sendiri di tempat yang aku nggak tau dimana, cuma aku tau kalo itu masih di Semarang.
Ternyata di tempat itu sedang dilakukan pembangunan apalah gitu, akhirnya aku tanya kepada bapak - bapak (bapak - bapak ini lein lagi dengan bapak - bapak tadi) yang menggunakan pakaian berwarna jingga dengan topi proyek di atas kepalanya.
"Maaf Pak, mau tanya, kalau mau ke Tembalang itu lewatnya mana ya Pak?" tanyaku dengan tampang memelas tapi tetap innocent.
"Ohh, Tembalang yaa? hmmm.. lewat Dr. Cipto kali mbak.."
Jalan Dr. Cipto lewatnya mana pulaa? mana bapaknya pake kata 'kali' lagi. Meragukan..
"Oh, nggak ada bus ke Tembalang atau Banyumanik lewat sini, Pak?
"Ada kayaknya, Mbak.. Tapi jarang.."
Hmmm.. okelah, walaupun kayaknya, aku bener-bener berharap kayaknya yang dimaksud bapaknya adalah kebenaran 99%.
Oke akhirnya ada sedikit pencerahan. Aku menunggu bus di jalan itu.. Tapi lama ah, mending sambil jalan kaki, barangkali ada sesuatu yang lucu, atau unik, atau dapat inspirasi.. akhirnya aku berjalan kaki menyusuri jalan Pamularsih (itu aku tau dari plang di jalan) sampai nggak kerasa udah hampir 2 kiloan.. mana posisiku saat itu bener-bener enggak banget. udah kucel, bau keringat, udah mau pingsan (serius nih) habis pagi belum makan, ditambah matahari Semarang waktu itu lagi puanas banget, tambah lagi, tasku yang berat karena diisi laptop dan oleh-oleh, dan tangan kanan ku nyangking tas plastik berisi mangga yang sengaja dipetik simbah buat aku bawa ke Semarang..
Akhirnya, aku bener-bener nggak kuat. aku duduk di trotoar waktu itu. gilak, kayak orang gilak banget waktu itu.. Dan akhirnya aku berinisiatif untuk menelepon taksi.. Sebenarnya ide ini sudah muncul sejak tadi, tapi aku berpikir waktu itu, kalo sebenernya ada bus tembalang lewat sini, ngapain mahal-mahal naik taksi, iya ngga?? tapi kenyataannya setelah jalan 2 km belum juga melihat tanda-tanda kedatangan bus tersebut.
ok, kubuka hape Nokia bekas babe, kubuka contact tulisan burung biru (silakan dibahasa inggriskan).
"Halo, dengan taksi burung biru, ada yang bisa saya bantu?" suara mbak operator.
"Iya mbak, saya pesen taksi satu ada mbak?" suaraku udah bukan sebagai mahasiswa cendekia lagi sekarang.
"Baik, sebelumnya bisa sebutkan nomor telepon mbak?" eh, ni ngapain pake nanya-nanya nomer hapeku, aku mau minta taksi malah minta nomer hape, emangnya mbaknya mau ngapain pake nomer hapeku.
"Nomer hape saya mbak? buat apa?"
"Iya mba, berapa nomernya?"
ini kayaknya aku yang nggak gaul yaa? aduh maklum sih, naik taksi cuma beberpa kali doang, biasanya mah naik mobil jemputan warn akuning itu (angkot maksudnya..)
akhirnya aku sebutkan deh nomor hapeku, daripada mbaknya nyolot mulu, nanti aku ngga nyamope-nyampe tembalang lagi..
"baik mba, kosong lapan atu tiga sembila atu... sekian sekian.." jawabku.
"ok, baik dengan mbak Inung yaa.. Posisi mbak inung sekarang dimana??" tanya operator tersebut..
Wuju buneeng, darimana dia tau namaku??? jangan-jangan selama ini banyak taksi berkeliaran ngebuntutin aku, atau emang aku udah jadi public figure ya di semarang ini? hmm.. whatever lah, resiko orang populer..
"Iya mba, saya posisi di depan Alfam*rt Pamularsih"
"Alfam*rt yang sebelah mana mbak?"
"Yang di jalan Pamularsih embaaaak.." gilak nih ribet banget dah.
"Jalan Pamularsih itu panjang mbak, mbak Inung yang sebelah mananya??"
Gilak, mana gue tauuu, gue lagi tersesat wooyy.. jalan Pamularsih aja baru denger niih..
"Aduh mbaak, saya ngga tau ni di sebelah mana.. pokoknya saya di depan alfam*rt, trus sebelahnya ada rumah mkan padang, hehe.. nggak tau nih mbaak..."
Mbak operator membisu di balik daun telepon, entah dia lagi bingung mencerna kata-kataku, atau sedang membisu tercengang mendengar suaraku yang sayu, atau sedang ngetawain karena aku kayak orang ilang? Sebelum mbaknya bersuara aku langsung jujur deh sama mbak nya, sekalian curhat..
"Jadi gini mbaaaak, saya tersesaaaat.. saya habis turun dari bis, jalan deh sampe sini, nanya orang ngga pada tau mbaaaak.. saya ngga tau saya dimanaa, hiks,.. tolong saya mbaaak... hiks.. sroot.." aku udah jujur jujur gitu ya, eeh, mbak operator malah ketawa, ckck.. pelis mbaaaak, jangan ketawaaa, heleeep me.. suara hati kecilku meraung-raung..
"Ok, gini mbak inung, sekarang mbak pakai baju apa?"
"Saya pakai baju biru, jaket hitam, jilbab bitu, tasnya cokelat.." suaraku udah parau banget, pasrah.
"Baik mba, nanti armada kami, menuju ke pamularsih, mencari posisi mba Inung."
"Oke mbak terimakasih..hiks.."
Akhirnya dengan terpaksa aku pencet tombol bergambar telepon merah. mati. Yaah, saat itu aku tinggal nunggu taksi aja deh, sambil duduk di trotoar, moga-moga nggak gantian taksinya yang tersesat..
Tiba-tiba saat aku lagi menunggu taksi, muncul pangeran berkuda putih dari ujung jalan.. hah, itu NUGROHO.. yaa benar itu NUGROHO.. oh NUGROHO, you're my hero.. #mataberbinarbinar
ya Allah, alhamdulillah.. dateng juga itu bus. Yup, NUGROHO itu nama bus ke Tembalang atau Banyumanik yang berwarna putih bersih :)
Awalnya aku bingung, tapi kan aku udah pesen taksi.. hmmm, tapi tadi mbak operator belum ngasih nomor armadanya juga, jadi itu taksi masih ngawang-ngawang.. hmmm, daripada nggak jelas, mending aku naik bus aja yang udah di depan mata.
hmmm, maap ya burung biru, kali ini aku lebih memilih nugroho bukan kamu. sekali lagi maaf, huuftt..
Akhirnya aku duduk dengan tenang, bersandar, dalam hati, akhirnya pulang jugaa..
Jleb, tiba-tiba aku tersadar, nanti kalau taksi burung biru itu mencariku gimanaa? aduh gimana dong.
Akhirnya hapeku, aku matikan, aku takut mbak operator burung biru meneleponku, bagaimana jawabanku, masa iya kau jawab, maaf mbaak, saya memilih nugroho, ah enggak banget.. yaudah akhirnya aku matikan hapeku. selesai.
tapi sejujurnya aku belum tenang, sama aja aku ngerjain taksi burung biru dong. mana namaku udah tercatat lagi.. blacklist nih aku dari taksi burung biru, haha..
maap deh mbak, mas, bukan sengaja mau ngerjain atau mau nipu, saya cuma mempertimbangkan mana yang terbaik untuk hidup saya, hiks, #eeaa
setelah aku cerita ke banyak orang tentang peristiwa ini, semua orang yang aku ceritain pasti jawab gini :
"Ya Allah inung, tega banget sih.." atau
"hahaa, parah banget ik kowe ki" atau
"ih., inung ngawur banget yakin.." dan sebagainya dan semacamnya..
Baru setelah itu aku sadar, gilak, aku jahat yaa.. huaaaa,, Allaah maafin aku pliiis, mbak operator dan seluruh karyawan taksi burung biruu, aku minta maaf yaaa, hiks..
semoga masih ada yang mau temenan ama gw yang sudah melakukan tindak kejahatan ini.. hiks #lebaybgtsumpah
oke, akhirnya, untuk menghapus kenangan itu, aku hapus deh nomor burung biru, heheee..

---

Dan pada suatu saat, aku berada di rumah sakit, menolong seorang sahabat yang baru saja mengalami kecelakaan ringan.
"Dek, ini biar naik taksi aja kali yaah.. telpon taksi dong dek.." perintah mbak seniorku.
Aku langsung menelepon taksi yang nomornya ada di contact hapeku,
"Halo, selamat siang, dengan taksi new atl*s, ada yang bisa dibantu..."
 

live and life Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea